Karena merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa, tentunya masa remaja identik dengan berbagai perubahan. Perubahan apa yang banyak dialami remaja? Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa dilihat dari luar maupun yang tidak kelihatan. Remaja juga mengalami perubahan psikis yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Ini erat kaitannya dengan perubahan dari sisi sosial dan prilaku sejalan perkembangan kepribadiannya yang dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah.
1. Perubahan Fisik
Perubahan-perubahan yang paling mudah untuk dimati terjadi pada remaja sebenarnya adalah perubahan fisiknya, yang secara seksual perubahan ini dibedakan lagi dalam menentukan ciri seks primer dan sekundernya. Ciri seks primer adalah tanda atau perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia. Sedangkan ciri seks sekunder adalah perubahan-perubahan yang menyertai ciri seks primer yang terlihat dari luar.
Perubahan fisik sebagai tanda ciri seks primer laki-laki:
Mimpi basah
Perubahan fisik sebagai tanda ciri seks primer perempuan:
Menstruasi
Perubahan fisik sebagai tanda ciri seks sekunder laki-laki:
Tubuh bertambah berat dan tinggi
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
Tangan dan kaki bertambah besar
Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
Otot menguat
Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil lagi
Tumbuh jakun
Tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan sekitar kemaluan
Penis dan buah zakar membesar
Suara menjadi besar
Keringat bertambah banyak
Kulit dan rambut mulai berminyak
Perubahan fisik sebagai tanda ciri seks primer perempuan:
Tubuh bertambah berat dan tinggi dengan bentuk tumbuh berlekuk
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
Tangan dan kaki bertambah besar
Tumbuh payudara
Putting menonjol keluar
Pantat berkembang lebih besar
Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil lagi
Tumbuh rambut-rambut di ketiak dan kemaluan
Vagina mulai mengeluarkan cairan
Keringat bertambah banyak
Kulit dan rambut mulai berminyak
Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan laki-laki memasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada perempuan daripada laki-laki, juga menandakan bahwa perempuan lebih dahulu matang secara seksual daripada laki-laki.
Perubahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau mimpi basah (pada laki-laki). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salah satunya adalah karena gizi. Saat ini ada seoran anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama (menarche) di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya sekitar 12 tahun.
Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada laki-laki; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada perempuan.
Apa itu mimpi basah?
Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap harinya. Sperma tidak harus selalu dikeluarkan, ia akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat, kotoran cair dan kotoran padat. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah.
Bagaimana proses terjadinya menstruasi?
Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi indung telur tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim dan selanjutnya rahim akan membentuk lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam bentuk darah, yang biasanya terjadi selama 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari.
Kapan masa subur terjadi?
Masa subur adalah masa dimana terjadinya pelepasan sel telur pada perempuan. Titik puncak kesuburan terjadi pada hari ke 14 sebelum masa menstruasi berikutnya. Tetapi tanggal menstruasi berikutnya sering kali tidak pasti pada remaja. Biasanya diambil perkiraan masa subur 2-3 hari sebelum dan sesudah hari ke 14 tersebut. Pada masa remaja pencegahan kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur (sistem kalender), tidak dapat diandalkan. Ini disebabkab siklus mentruasi pada remaja perempuan biasanya tidak teratur.
Apa pengaruh dan manfaat hormon estrogen pada anak perempuan?
Hormon ini membuat seorang anak perempuan memiliki sifat kewanitaan setelah remaja. Hormon estrogen mempunyai beberapa khasiat, dia dapat merangsang pertumbuhan kelenjar susu di payudara sehingga payudara membesar. Juga merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina sehingga membesar. Di vagina, estrogen membuat dinding kian tebal dan cairan vagina bertambah banyak. Estrogen juga dapat mengakibatkan tertimbunnya lemak di daerah panggul perempuan, tetapi juga dapat memperlambat pertumbuhan tubuh yang semula sudah dirangsang oleh kelenjar bawah otak. Itulah sebabnya mengapa perempuan dewasa tidak setinggi anak laki-laki sebayanya.
Selain estrogen hormon apalagi yang dominan pada tubuh anak perempuan?
Selain estrogen, hormon seks utama lain dari seorang wanita adalah progesteron, yang khasiatnya bermacam-macam tetapi efeknya yang utama adalah melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di kulit dan meningkatkan suhu badan. Efek progesteron yang terpenting ialah pada rahim. Ia mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi. Dengan demikian sel telur yang sudah dibuahi akan terpelihara selama mencoba memperkuat kedudukannya di dinding rahim.
Apa pengaruh dan manfaat hormon testosteron pada remaja laki-laki?
Hormon testosteron yang dihasilkan oleh testis. Hormon-hormon seks ini ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Hormon testosteron bersama hormon anak ginjal menimbulkan ciri-ciri pertumbuhan seks sekunder.
Karena di masa puber hormon-hormon seksual berkembang dengan pesat, ini membuat remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki, dorongan seks yang muncul akan menyebabkan sebuah reaksi berupa mengerasnya penis. Reaksi ini dikenal dengan istilah ereksi. Namun demikian, karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah dan kebingungan menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi tadi. Secara umum perubahan fisik baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki akan berhenti pada usia sekitar 20 tahun, yang berakibat pada remaja selain tubuh tidak akan bertambah tinggi, payudara tidak akan membesar lagi, dan panggul tidak akan bertambah lebar.
2. Perubahan Psikis, Sosial dan Prilaku
Sejalan dengan perkembangan fisiknya, pada masa remaja juga akan terlihat jelas berbagai perubahan yang menyangkut aspek psikis, sosial dan prilakunya. Pada masa ini mulai muncul kebutuhan akan privasi, keintiman dan ekspresi erotik. Ditandai dengan mulai tumbuh ketertarikan pada lawan jenisnya dan keinginan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan lawan jenisnya. Beberapa perubahan yang bisa diamati adalah:
Emosi yang mudah berubah (antara sedih, marah, senang, takut)
Rasa ingin tahu dan ingin mencoba besar
Rasa ingin dihargai dan diakui kedewasaannya
Lebih percaya dan mudah terpengaruhi oleh teman sebaya
Merasa mampu bertanggung jawab dan mulai berani mengambil resiko
Lebih kritis dan ingin menuntut keadilan
Menjadi lebih sensitif
Timbul perhatian pada lawan jenis sehingga suka memperhatikan penampilan
Ingin diperhatikan dan disayang
Dll
Sebenarnya secara emosional remaja bergerak ke arah ingin mandiri lepas dari orang tua atau mereka yang lebih tua dan membentuk hubungan dan minat yang baru. Apakah perubahan ini dapat dilalui dengan mudah? Tentu saja tidak, karenanya masa ini juga disebut dengan masa pancaroba yaitu di mana seorang remaja mulai menyesuaikan sikapnya sebagai orang dewasa karena adanya perubahan pada tubuhnya serta bertambahnya pengetahuan (baik yang benar maupun yang keliru) tentang dirinya. Kesemuanya ini bisa menimbulkan konflik diri, di satu sisi seorang remaja menikmati perubahan yang terjadi pada tubuhnya, namun di sisi lain ia merasa takut dan ragu apakah yang dialaminya itu juga dialami oleh orang lain. Remaja biasanya bertanya-tanya: “Ini normal atau tidak…..?”, “Apakah orang lain merasakan hal yang sama…?”
Sebagian besar remaja mampu menyesuaikan diri tanpa mendapatkan kesulitan apa-apa. Tetapi selama masa penyesuaian remaja akan bersikap irasional, mudah tersinggung dan sulit dimengerti. Hal ini karena adanya konflik dalam dirinya, frustrasi, kebimbangan dan bahkan mungkin keputusasaan. Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
Mengapa Perubahan-Perubahan Tersebut Perlu Diketahui Oleh Remaja?
Ketidaktahuan remaja mengenai apa yang terjadi pada dirinya dan mengapa hal itu terjadi dapat menimbulkan rasa cemas dan malu. Mereka akan bertanya-tanya apakah perubahan itu merupakan suatu hal yang normal, apakah semua orang mengalaminya, apa yang harus mereka lakukan dengan perubahan itu. Pada remaja perempuan, umumnya belajar dan tahu tentang menstruasi dari ibunya. Sayangnya tidak semua orang tua memberikan informasi yang memadai kepada putrinya dan sebagian bahkan beranggapan tabu membicarakan hal tersebut kepada putrinya. Akibatnya remaja putri menjadi cemas dan berkeyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat dirinya kotor. Khususnya jika remaja putri tersebut mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan menjelang dan selama ia menstruasi seperti merasa tidak enak badan, pusing-pusing, perut kembung, letih atau mudah tersinggung. Dibandingkan dengan remaja putri, pengalaman mengalami mimpi basah pada laki-laki sebagian besar tidak menimbulkan kecemasan yang tinggi, karena tidak diperlukan perawatan ekstra seperti menstruasi pada remaja putri.
Remaja perlu mengetahui perubahan-perubahan ini juga agar mereka mampu mengendalikan perilakunya. Remaja harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau mimpi basah maka secara fisik dia telah siap dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem reproduksinya berfungsi dengan baik. Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali.
Juga dengan adanya perubahan-perubahan tersebut maka remaja, baik laki-laki maupun perempuan perlu memperhatikan kebersihan tubuh secara lebih seksama. Remaja perempuan terutama lebih perlu memperhatikan kebersihan sekitar vagina agar tidak terjadi bau yang tidak sedap dan infeksi. Remaja laki-laki perlu secara teratur mencukur bulu-bulu disekitar wajah serta mencegah bau badan. (okanegara)
Kamis, 18 Maret 2010
Definisi REMAJA
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturityadolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.
sumber: http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.
sumber: http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Langganan:
Postingan (Atom)